Kita hanya menjadi siap untuk hal-hal yang kita siapkan.
Kita harus menyiapkan diri untuk menjadi pribadi yang pantas
menjadi pribadi yang damai, berpengarh, dan kaya – karena pada saat kita siap – kita sudah menajdi.
Semua kejadian baik dan besar yang kita sebut keberhasilan itu, dicapai dengan menaiki tangga yang dibangun dari penyelesaian-penyelesaian dari rencana-rencana kita.
Ketahuilah, bahwa hidup dengan sepenuhnya ikhlas dalam kebaikan,
adalah persiapan bagi kehidupan abadi yang indah dan mulia
bersama semua jiwa terkemuka di surga nanti.
Nilai mereka bagi Anda hanya setinggi penghormatan Anda kepada mereka.
Nilai dari setiap pribadi dalam kehidupan Anda, adalah nilai dari kehidupan Anda.
Janganlah hanya hidup untuk diri sendiri.
Anda akan mudah terperosok dalam kesedihan dan keputus-asaan, jika yang Anda pikirkan hanya diri Anda sendiri.
Tuhan mengasihi semua jiwa ciptaan-Nya, dan dari semua jiwa yang dikasihi Tuhan, Anda adalah jiwa yang khusus.
Jika tidak, mengapakah Anda merasa bahwa yang kita bicarakan ini hanya untuk Anda?
Tersenyumlah penuh kasih kepada Tuhanmu.
Kapankah engkau terakhir kali tersenyum dan menyapa Tuhanmu dengan penuh kasih?
Kapankah engkau terakhir menyapa Tuhan dengan suaramu yang lembut dan penuh kemanjaan?
Jika engkau merindukan kehidupan yang damai dan indah, ketahuilah bahwa Tuhanmu merindukan sapa dan senyum damai dan indah dari mu, jiwa kesayangan-Nya.
Anda akan mencapai apapun, jika Anda bersedia melakukan yang dibutuhkan untuk mencapainya.
Tetapi, berapa banyakkah orang yang kesibukannya betul-betul berhubungan dengan yang akan dicapainya?
Berapa banyakkah orang yang ingin menjadi orang kaya yang kesibukannya sama sekali tidak ada hubungannya dengan berhemat dan memperbesar pendapatan?
Apakah mungkin kita menjadi kaya dengan kebiasaan yang memiskinkan diri?
Apakah mungkin kita panjang umur dengan kebiasaan yang merusak kesehatan?
Dan apakah mungkin kita menjadi orang besar dan dimuliakan, dengan kebiasaan mencela dan bermusuhan dengan orang lain?
Maka marilah kita ikhlaskan diri kita untuk terlibat hanya dalam hal-hal berguna.
Mario Teguh Golden Moment – Anda Akan Mencapai Apa Pun, Jika Anda Bersedia Melakukan Yang Dibutuhkan Untuk Mencapainya..
Marilah kita membebaskan diri dari ketidak-tegasan yang telah lama membelenggu kita dalam keadaan yang tidak membahagiakan kita.
Jadilah pribadi yang sederhana. Yang melakukan yang membesarkannya, dan yang menghindari apa pun yang mengkerdilkan.
Anda hanya sebesar yang mungkin bagi Anda.
Janganlah berkata tidak mungkin bagi yang ingin Anda capai.
Pembatasan pertama bagi yang mungkin Anda capai – dimulai dari pendapat Anda sendiri mengenai yang mungkin atau yang tidak bagi Anda.
Segera setelah Anda memutuskan sesuatu itu mungkin Anda capai, Anda akan menggunakan semua kemampuan pikiran dan perasaan Anda untuk membuktikan bahwa itu tidak mungkin.
Dan hebatnya, setelah itu Anda akan memulai proses mengeluh dan mengasihani diri sendiri yang mersa tidak diperlakukan adil oleh kehidupan ini.
Maka, janganlah Anda menggunakan pikiran dan perasaan Anda sebagai pembatal kemungkinan bagi yang ingin Anda capai.
Apapun yang ingin Anda capai, mungkinkan!
Anda seolah bisa meramal kualitas masa depan seseorang dari kemudahannya untuk memperbarui dirinya.
Jika ia ramah dalam menyikapi perubahan, ia menerima nasehat baik dengan tulus, ia mendengarkan celoteh pesimis orang lain dengan penolakan dalam hati yang santun, jika ia ikhlas merayakan kehebatan orang lain, ia tidak mendahulukan keraguan, ia memulai dengan yang ada, dengan sebaik-baiknya kesungguhan, jika ia bergaul dengan orang-orang baik, terlibat dalam pekerjaan baik, bergembira dalam pekerjaannya, ikhlas dalam pelayanannya, dan berserah kepada Tuhan dalam penantian hasil dari pekerjaannya, jika ia berangkat bekerja dengan doa dari keluarga, dan ia pulang ke rumah dengan kerinduan untuk membahagiakan keluarga, maka siapa pun bisa meramalkan kehidupan yang sejahtera, berbahagia, dan cemerlang baginya.
Marilah kita hidup dalam kejernihan pikiran dan kebeningan hati, melalui pengikhlasan diri yang utuh kepada logika keimanan kita kepada Tuhan Yang Maha Berkuasa.
Tidak ada apa pun bisa terjadi tanpa ijin dari Tuhan.
Maka mengapakah masih ada di antara kita yang meminta pertolongan dan pemastian bagi kehidupan yang utuh kepada selain Tuhan?
Anda tidak bisa membangun kehidupan yang luar biasa dengan keberanian yang biasa.
Keberanian adalah sebuah kualitas yang memaksimalkan.
Jika Anda berani, Anda akan memaksimalkan kebesaran dan ketinggian dari yang ingin Anda capai. Yang selain itu, adalah pembatasan kebebasan hati.
Maka janganlah hanya menginginkan yang mudah.
Janganlah keinginan mu untuk yang mudah, menjauhkanmu dari belajar menguasai yang sulit.
Sesungguhnya, karena kemampuan mu lebih besar daripada semua kesulitan mu, kehidupan ini yang sebetulnya sama sulitnya bagi semua orang, akan tampil sangat mudah bagi mu, dan akan berlaku sangat ramah kepada mu.
Inginkanlah yang mudah, tetapi jangan lupakan keharusan mu untuk menjadi lebih kuat.
Bukan pemberian yang mudah yang akan memudahkan hidup mu, tetapi kemampuan yang menjadikan mu pantas bagi semua pemberian besar – yang tidak mudah untuk didapat itu, yang akan menjadikan mu penegak kehidupan yang berjaya.
Jika tidak berhati-hati, kita aka menjadi ahli dalam melakukan yang tidak jelas hubungannya dengan kualitas hidup yang ingin kita capai.
Karna, bukankah telah benyak orang yang ingin berhasil, tetapi yang dilakukannya tidak menunjukkan bahwa dia akan berhasil?
Maka marilah kita memperhatikan hal-hal yang penting bagi keberhasilan hidup kita, dan melakukan yang penting-penting itu dengan ketrampilan yang lebih baik dari yang biasanya dilakukan oleh orang lain di lungkungan kita.
Maka, jadilah pribadi Indonesia yang ahli dalam melakukan yang penting.
Orang memiliki kecenderungan untuk melakukan yang sudah lazim dilakukan oleh orang lain, dan menghindari resiko dari melakukan yang belum pernah dibuktikan keamanan dan jaminan keberhasilannya oleh orang lain.
Tetapi, dengannya kita menjadikan diri kita melakukan yang juga dilakukan oleh banyak orang, dan yang menaruh kita kedalam kelas yang sama dengan orang-orang yang diperlakukan seperti orang kebanyakan.
Jika kita memilih melakukan yang biasa dilakukan oleh orang lain, maka kita sebenarnya mengijinkan orang lain untuk merata-ratakan perlakuan mereka kepada kita.
Sebuah pekerjaan disebut penting, karena peran dan dampaknya penting bagi perlindungan dan peningkatan kualitas kehidupan orang banyak.
Maka, keterlibatan Anda dalam pekerjaan yang penting bagi kebaikan kehidupan orang lain, akan menjadikan Anda pribadi yang penting.
Jangan paksa orang untuk berubah. Berubah itu sulit.
Berkasih sayanglah.
Perubahan itu tidak mudah, terutama untuk memperbaiki kualitas hidup.
Lebih mudah meneruskan apa adanya, walau pun tidak mudah hidup dalam kesulitan.
Maka jangan ganggu dia yang sulit berubah, walau pun itu untuk kebaikannya sendiri.
Biarkanlah dia mengutamakan yang mudah sekarang, karena dia tidak keberatan dengan kesulitannya.
Berubah untuk kebaikan itu sulit, lebih mudah untuk meneruskan kelemahan hidup.
Maka, lebih berkasih-sayanglah.
Rasa kecilnya diri ini saat berhadapan dengan masalah, bukan disebabkan oleh besarnya masalah, tetapi oleh kecilnya tujuan hidup.
Pada detik pertama Anda menjadi lebih jelas mengenai apa yang akan Anda capai dalam hidup ini, Anda akan mulai melihat masalah bukan sebagai penghalang, tetapi sebagai penguji kesungguhan.
Dan jika Anda bersungguh-sungguh untuk menjadikan diri sebagai penyebab kebaikan bagi diri Anda dan mereka yang Anda layani, Anda akan melihat bagaimana bersungguh-sungguhnya kehidupan membantu Anda.
Anda akan ditakuti-takuti dengan resiko, agar Anda menyiapkan diri dengan lebih utuh.
Anda akan dibuat khawatir dengan yang mungkin terjadi, agar Anda memperkuat diri dan melengkapi kemampuan untuk bereaksi dengan anggun terhadap yang akan terjadi.
Anda akan dibiasakan dengan kebaikan dan keberhasilan, agar Anda tidak menjatuhkan diri dengan kesombongan yang disebabkan oleh keberhasilan yang kadang-kadang.
Anda belum disebut menemukan tujuan hidup Anda yang sebenarnya, jika
orang lain tidak bisa merasakannya dalam ketetapan pandangan mata Anda, dalam kejelasan bicara, dalam ketegasan langkah, dan dalam kekuatan dari alasan-alasan Anda.
Tujuan hidup adalah sebuah ketetapan yang mendasari semua rencana dan kerja kita, dan yang menjadi penjaga arah perjalanan.
Engkau disebut pemimpin karena engkau menukarkan hak mu untuk merasa nyaman bagi kenyamanan orang banyak, engkau menomor-akhirkan tidurmu bagi kedamaian tidur mereka, dan engkau menunda istirahatmu agar yang paling kecil dari saudaramu itu – termudahkan upayanya untuk membangun kehidupan yang layak.
Jika itu yang mengisi pikiran dan hatimu, engkau akan berpendar dengan sinar kecintaan dari langit.
Jika hanya penyelamatan dirimu yang menjadi kegundahanmu, maka hanya kesantunan orang lain yang menjadi pelindung sementara bagimu.
Jika engkau ingin menjadi pemimpin, jangan pernah mengabaikan keharusanmu untuk melayani bagi kesejahteraan, kebahagiaan, dan kecemerlangan mereka yang kau pimpin.
Kedudukanmu bukanlah untuk kemapanan dan kedamaianmu saja.
Hanya merasa damai dan mapanlah, jika engkau telah berhasil menjadikan mereka yang kau pimpin hidup dalam kedamaian dan kemapanan.
Seorang pemimpin adalah pribadi biasa yang kesungguhannya tidak biasa dalam menjadikan dirinya pelayan bagi kebaikan hidup orang banyak.
Anda tidak mungkin bisa memberi, tanpa menjadi lebih pantas untuk menerima.
Maka,
Semakin besar yang ingin Anda terima, harus semakin banyak yang Anda berikan.
Memberilah.
Itu yang menjadikan Anda pantas untuk menerima.
Mario Teguh Golden Moment – Memberilah. Itu yang menjadikan Anda pantas untuk menerima.
Marilah kita menjadikan diri kita wakil bagi penjawaban doa dan permintaan saudara-saudara kita yang sedang membutuhkan bantuan dan pertolongan, karena itulah yang menjadikan kita terselamatkan saat kebutuhan yang sama dikenakan kepada kita suatu ketika nanti.
Mendengarkan Adalah Sikap Hati
Seorang pendengar yang baik, bukan mendengarkan karena tidak memiliki sesuatu yang bisa dikatakan.
Dia mendengarkan, karena dia berencana untuk berbicara lebih baik setelah mendengar.
Itulah sebabnya kita diminta mengerti bahwa berbicara adalah wilayah kepandaian, sedang mendengarkan adalah wilayah kebijakan.
Dan, jika cara-cara membaca yang baik belum ramah kepada diri ini; maka gunakanlah cara termudah untuk belajar, yaitu mendengarkan.
Mulailah Keberhasilan Anda Dari Mana Pun Anda Berada
Jangan pernah lupakan, bahwa Anda sampai, hanya karena Anda berangkat.
Ketahuilah, batas waktu dibuat bukan karena Anda harus selesai, tetapi karena Anda harus segera memulai.
Dan setelah pengertian ini mendapatkan tempat yang kuat di hati Anda, perjelaslah bagi diri Anda sendiri, bahwa
Keberhasilan Anda ada pada tempat yang lebih tinggi dari yang sedang Anda kerjakan sekarang.
Mulailah.
Janganlah lagi Anda mencari-cari alasan untuk menjadikan penundaan dan keraguan Anda seperti sesuatu yang benar.
Tidak ada hidup yang bisa menjadi benar, jika diisi dengan penundaan dari tindakan yang benar.
Buktikanlah kasih sayang Anda kepada diri sendiri dan kepada mereka yang menyandarkan harapan baiknya kepada baiknya keputusan Anda.
Jadilah pribadi yang ringan dan mudah untuk melakukan yang diketahuinya harus dilakukannya.
Jadilah pribadi yang membanggakan.
Kita berangkat bekerja untuk mencapai keberhasilan.
Tetapi ada yang berangkat hanya agar tidak terlambat, agar tidak dimarahi, atau agar kelihatan ada.
Apakah alasan Anda?
Sadarilah bahwa Anda hanya sepenting alasan Anda.
Semakin kuat alasan Anda, akan semakin kuat upaya Anda.
Maka berhentilah sejenak, dan pikirkanlah alasan bagi kerja keras Anda, alasan bagi semua beban yang Anda pikul, dan alasan bagi pencapaian dari semua impian Anda.
Ketahuilah bahwa seseorang belum sepenuhnya hidup,
sampai dia mengetahui untuk apakah kehidupannya.
Rasa malas yang menguasai orang hebat, adalah kekuatan yang menjadikannya sama tidak-berguna-nya dengan orang lemah yang membakati kemalasan.
Maka janganlah engkau membakati kemalasan.
Karena ketahuilah, bahwa
Bahkan setan pun tidak tertarik untuk mengganggu orang malas.
Karena, kemalasan itu sudah lebih dari cukup untuk mengkerdilkan kehidupan anak manusia, apa pun kehebatan yang aslinya ada pada dirinya.
Dan jika engkau sedang memanjakan kemalasan dalam dirimu, sadarilah bahwa
Rasa malas itu bukanlah kelemahan.
Rasa malas adalah kekuatan yang sangat luar biasa keefektifannya untuk mengkerdilkan kehidupan.
Telah berapa banyakkah jiwa-jiwa yang sejatinya dilahirkan mulia dan berbakat menjadi pemimpin besar, yang dikerdilkan oleh rasa malas?
Seorang yang berkelas tinggi, yang sangat cerdas dan berbakat untuk menjadi pribadi yang mengagumkan, tetapi yang membiarkan dirinya berlumut dalam kemalasan, akan menjadi seorang pengeluh dengan pikiran dan perasaan kelas rendah, dan bergaul dalam pertemanan yang tidak berkelas.
Bersyukur adalah sikap yang mulia.
Dan lebih bersyukur karena diijinkan Tuhan untuk hidup dalam kualitas yang lebih tinggi, adalah hak.
Maka marilah kita mengupayakan pencapaian tertinggi dari hak-hak kelahiran kita.
Menerima apa adanya bukanlah sikap yang mewakili keberserahan kepada Tuhan.
Mengupayakan tercapainya yang terbaik, adalah sikap orang yang mensyukuri apa pun yang telah ada pada dirinya, untuk mencapai yang terbaik bagi dirinya, keluarganya, dan bagi sebanyak-mungkin orang lain.
Jalan yang Anda pilih, sangat menentukan apa yang Anda temukan dalam perjalanan itu.
Pilihlah jalan yang didalamnya terletak hadiah-hadiah bagi upaya-upaya baik Anda.
Maka beranikanlah diri Anda.
Tuhan adalah pemangku dari semua ragu dan takut di hati Anda.
Bertindaklah berani dalam ketakutan Anda.
Itulah iman.
Kita tidak akan menemukan yang kita idamkan, jika kita bekerja dan berjalan di jalan yang tidak menyediakan yang kita idamkan.
Jika kita berbicara dan menyebabkan kerugian sebesar sebngkah emas, maka diam adalah emas.
Diam yang bernilai emas adalah diam yang diletakkan pada saat yang tepat.
Tetapi, jika kita seharusnya berbicara yang bernilai emas, yang mencegahterjadinya kerugian besar, maka diam adalah pengingkaran tugas, yang merugikan.
Diam yang seperti itu adalah penelantaran tanggung-jawab.
Kebahagiaan adalah hak. Dan seperti semua hak, kitalah yang diharapkan datang menjemputnya.
Kebahagiaan adalah masalah keputusan.
Hidup yang berbahagia adalah untaian dari keputusan-keputusan untuk berbahagia, dari satu waktu ke waktu berikutnya.
Waktu terbaik untuk berbahagia adalah sekarang.
Tempat terbaik untuk berbahagia adalah di sini.
Dan cara terbaik untuk berbahagia adalah membahagiakan orang lain.
Tujuan hidup kita bukanlah untuk menjadi berbahagia.
Tujuan hidup kita adalah untuk menjadi sebab bagi kebahagiaan,
bagi diri sendiri dan bagi sebanyak mungkin orang lain.
Orang yang hidup hanya untuk dirinya sendiri – lebih mudah untuk merasa sedih dan tidak berguna.
Anda tidak akan mencapai kebesaran yang Anda idamkan
dengan mengkhawatirkan hal-hal kecil, memikirkan yang kecil-kecil,
dan melakukan yang kecil-kecil.
Ukuran Anda ditentukan oleh ukuran dan kualitas dari fokus Anda.
Yang Anda pikirkan, menentukan yang Anda lakukan.
Dan yang Anda lakukan, menentukan yang Anda hasilkan.
Maka ukuran dan kualitas dari pikiran Anda,
menentukan ukuran dan kualitas hasil dari pekerjaan Anda.
Jika wajahmu menyiratkan ketulusan hatimu, maka kehidupan akan memilihkan kualitas dari isi hatimu.
Dengannya, kehidupan menganugerahkan hati yang bening kepadamu.
Dan ketahuilah ini, bahwa kebeningan hatimu menentukan kemampuanmu untuk melihat yang tidak bisa dilihat oleh mereka yang hatinya suram.
Karenanya,
Jagalah hatimu dari prasangka yang mengkejikan perkiraan-perkiraanmu.
Peliharalah pikiranmu dari perhitungan yang memburukkan pekertimu.
Dan hindarkanlah dirimu dari anggapan yang melebihkanmu sebagai pembenci daripada pengasih.
Maka,
Serahkanlah hatimu kepada kebaikan, karena hanya dengannya hatimu menjadi bening.
Sejajarkanlah keramahan wajahmu dengan kebeningan hatimu, lalu perhatikan bagaimana kehidupan memilihkan kualitas dari isi hatimu.
Semakin bening hatimu, semakin besar dan luas pandanganmu terhadap kehidupan.
Sehingga sebetulnya, indahnya kehidupan hanya sebening hatimu.
Anda memampukan diri untuk bekerja dengan keprimaan, dalam keadaan apa pun, walau apa pun.
Katakanlah,
Saya akan ijinkan penolakan, menerima perendahan, dan bahkan akan saya ikhlaskan penghinaan kepada saya,
kalau itu akan menjadikan saya bersungguh-sungguh untuk memuliakan diri saya.
Keburukan yang terjadi, tetapi yang menjadikan Anda lebih baik – adalah sebetulnya kebaikan.
Rencanakanlah yang akan Anda lakukan, dan lakukanlah yang telah Anda rencanakan.
Orang yang kehilangan hormat kepada rencana-rencananya sendiri, akan kehilangan kepercayaan kepada haknya bagi masa depan yang berkualitas.
MARIO TEGUH